100 Hari Anwar-Reny, Pengamat: Arah Kepemimpinan Progresif Sesuai Komitmen
KAUSA.ID, PALU – Memasuki 100 hari pertama masa kepemimpinan Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan Wakil Gubernur Reny Lamadjido, berbagai program prioritas yang dijanjikan saat kampanye ini diklaim mulai memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Pemerintahan duet yang mengusung visi Berani Cerdas dan Berani Sehat ini diyakini berhasil mengubah janji politik menjadi aksi yang langsung menyentuh kebutuhan dasar rakyat.
Dalam periode awal pemerintahan, Anwar-Reny secara tegas menerapkan kebijakan pendidikan gratis serta layanan kesehatan tanpa biaya yang hanya memerlukan KTP sebagai syarat akses sebagaimana dalam janji politiknya.
Program Berani Cerdas, misalnya, telah menjaring lebih dari 80.000 siswa yang mendaftar untuk menerima bantuan pendidikan. Selain itu, rumah sakit rujukan seperti RS Undata dan RS Madani juga mulai menerapkan layanan gratis melalui program Berani Sehat, yang semakin memudahkan masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan dasar secara merata.
Pengamat politik dari Universitas Tadulako, Muhammad Khairil, menilai bahwa pemerintahan Anwar-Reny menunjukkan komitmen nyata dalam membangun sistem pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
“100 hari beliau menurut saya berjalan sesuai dengan apa yang ditargetkan. Prinsipnya sudah cukup progresif dan bagus,” ungkap Khairil saat diwawancarai, Jumat (30/5/2025).
Ia menambahkan bahwa meskipun waktu 100 hari relatif singkat, arah kebijakan keduanya menunjukkan langkah-langkah strategis dan terukur.
“Pak Anwar menunjukkan komitmen yang kuat sesuai dengan visi dan misi yang diembannya,” lanjut Khairil. “Program yang dijalankan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan dilaksanakan secara cepat dan tepat.”
Tak hanya fokus pada dua sektor utama, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga mengalokasikan anggaran besar untuk mendukung berbagai program lainnya. Di antaranya, Rp173,5 miliar untuk Berani Cerdas, Rp29,7 miliar untuk Berani Sehat, Rp52,5 miliar untuk Berani Lancar (infrastruktur transportasi), Rp2,8 miliar untuk Berani Tangkap Banyak (sektor perikanan), Rp15 miliar untuk Berani Menyala (energi), serta Rp15,8 miliar untuk Berani Panen Raya (pertanian dan ketahanan pangan).
Langkah-langkah ini dinilai sebagai wujud keberpihakan nyata pemerintah terhadap rakyat kecil. Kebijakan yang tidak sekadar menjadi slogan, melainkan benar-benar direalisasikan dalam bentuk layanan dan fasilitas yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa diskriminasi.
Khairil optimistis bahwa capaian ini bisa menjadi landasan kuat untuk pembangunan lima tahun ke depan.
“Dengan fondasi awal yang sudah terbentuk, saya yakin Sulawesi Tengah akan mengalami lompatan besar menuju masyarakat yang lebih sejahtera dan maju,” tutupnya. (**)



Tinggalkan Balasan