KAUSA.ID, PALU – Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Moh. Arus Abdul Karim, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penanganan persoalan keluarga, khususnya stunting dan pernikahan usia dini.

Hal itu disampaikan Arus Abdul Karim saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Bangga Kencana, yang digelar BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Selasa (8/7/2025).

Menurut Arus, masalah stunting dan pernikahan usia dini bukan hanya isu teknis, melainkan berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia dan masa depan pembangunan daerah.

“Permasalahan seperti stunting dan pernikahan dini bukan semata urusan teknis, tapi berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia dan masa depan daerah. DPRD siap memberikan dukungan penuh terhadap program-program prioritas BKKBN,” ujar Arus.

Politisi Partai Golkar itu menilai Rakorda menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antarinstansi dan mempercepat pelaksanaan lima program Quick Wins BKKBN, yakni GENTING, TAMASYA, GATI, SIDAYA, dan AI-SUPERAPPS yang akan diterapkan hingga ke tingkat desa.

Rakorda kali ini mengusung tema “Integrasi Quick Wins Kemendukbangga – Berani Cerdas, Berani Sehat untuk Indonesia Emas 2045”, dan turut dihadiri Deputi KBKR BKKBN RI Dr. Drs. Wahidin, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr. Reny A. Lamadjido, serta unsur Forkopimda, kepala OPD, dan mitra kerja terkait.

Arus berharap kegiatan tersebut dapat memperkuat komitmen bersama untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan menurunkan angka stunting secara berkelanjutan di Sulawesi Tengah

“Rakorda ini menjadi momentum memperkuat sinergi semua pihak. Upaya percepatan penurunan stunting tidak bisa dikerjakan sendiri oleh satu instansi,” katanya. (**)