Komisi IV DPRD Sulteng Dukung Kegiatan Pelestarian Budaya Libatkan Masyarakat
KAUSA.ID, PALU – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Moh. Hidayat Pakamundi, bersama sejumlah anggota Komisi IV menghadiri pembukaan rangkaian kegiatan budaya yang digelar Dinas Kebudayaan Sulawesi Tengah melalui UPT Museum, Selasa (15/7/2025).
Kegiatan tersebut meliputi Sayembara Desain Logo Museum Sulawesi Tengah, Lomba Permainan Tradisional Sumpit, Lomba Mendongeng Bahasa Kaili, serta Sosialisasi Museum Masuk Sekolah Tahun 2025. Acara berlangsung di Ruang Pameran Tetap II Museum Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Kemiri No. 23, Palu.
Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Ketua Komisi IV DPRD Sulteng H. Moh. Hidayat Pakamundi, didampingi Sekretaris Komisi IV dan Kepala Dinas Kebudayaan Sulawesi Tengah, Andi Kamal Lembah. Kegiatan juga dihadiri para juri lomba dan tamu undangan dari berbagai kalangan.
Dalam sambutannya, Hidayat menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh DPRD terhadap pelestarian budaya daerah melalui kegiatan kreatif yang melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Kami sangat berbangga dapat hadir mewakili DPRD yang membidangi urusan kebudayaan. Kehadiran kami adalah bentuk dukungan atas upaya pelestarian budaya yang terus dijalankan oleh Dinas Kebudayaan,” ujar Hidayat.
Ia menambahkan, DPRD Provinsi Sulawesi Tengah telah menyelesaikan pembahasan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kebudayaan yang saat ini tinggal menunggu tahap implementasi.
Selain fungsi legislasi, menurut Hidayat, DPRD juga menjalankan fungsi anggaran dan pengawasan. Dalam konteks itu, pihaknya terbuka untuk membangun komunikasi yang intensif bersama Dinas Kebudayaan guna mendukung pengembangan sarana dan prasarana, termasuk di bidang permuseuman.
“Pelestarian adat istiadat dan budaya adalah bagian dari visi-misi Gubernur Sulawesi Tengah: Berbudaya, Berani, Sejahtera. Ini harus terus kita wujudkan dengan berlandaskan nilai-nilai religius dan kearifan lokal,” tambahnya.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya Sulawesi Tengah, sekaligus memperkenalkan museum sebagai ruang edukasi yang menarik dan inklusif. (**)



Tinggalkan Balasan