KAUSA.ID, PALU – Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah menerima kunjungan koordinasi dan konsultasi dari DPRD Banggai Kepulauan (Bangkep) terkait usulan penambahan kuota penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Daerah (PBI-Jamkesda) untuk tahun anggaran 2025–2026.

Pertemuan berlangsung di Ruang VIP Gedung Wanita Bidarawasi, kompleks DPRD Sulteng, Palu, Rabu (17/9/2025). Rombongan diterima Ketua Komisi IV DPRD Sulteng, Moh. Hidayat Pakamundi, bersama Wakil Ketua Komisi IV Zalzulmida Djanggola dan anggota, di antaranya Dr. I Nyoman Slamet serta Winiar Hidayat Lamakarate.

Sementara dari DPRD Bangkep hadir Wakil Ketua Komisi I Rusdin Sinaling bersama anggota Basri Liato, Habibullah Salomo, Veririanus Lamasang, dan Rutdiansy Malonta.

Dalam kesempatan itu, Hidayat Pakamundi menegaskan pentingnya pembahasan soal jaminan kesehatan karena menyangkut hajat hidup masyarakat.

“Seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, di manapun berada, jika berobat maka menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk menanggung biayanya, tentu dengan kriteria tertentu,” ujarnya.

Hidayat juga mengungkapkan, jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit di Sulteng meningkat tajam dari sebelumnya 200–300 pasien per hari menjadi 600–700 pasien per hari. Menurutnya, peningkatan ini harus diimbangi dengan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kunjungan DPRD Bangkep. Persoalan akses layanan kesehatan, khususnya terkait kuota PBI-Jamkesda, merupakan hal penting dan akan menjadi perhatian bersama. DPRD Sulteng siap memperjuangkan agar kebutuhan masyarakat Bangkep bisa terakomodasi di tingkat provinsi,” kata Hidayat.

Senada dengan itu, anggota Komisi IV DPRD Sulteng, I Nyoman Slamet, menekankan perlunya inovasi kebijakan di sektor kesehatan. Ia mengusulkan agar daerah berani membuat program baru, misalnya menyekolahkan putra-putri daerah menjadi tenaga medis untuk kembali mengabdi di daerah asal.

“Rumah sakit seharusnya bukan sekadar tempat berobat, tapi bisa menjadi pusat layanan kesehatan yang mendorong masyarakat menjaga pola hidup sehat. Program pencegahan ini yang harus kita dorong bersama,” kata Nyoman. (**)