KAUSA.ID, PALU – Dinas Kesehatan Sulteng bersiap menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan menargetkan 434.587 anak di 13 kabupaten/kota.

PIN Polio rencananya akan digelar pada 23 Juli 2024 mendatang dan akan dilakukan dalam dua putaran. Vaksin yang digunakan dalam PIN Polio adalah produk dalam negeri yang diproduksi oleh Biofarma.

Kepala bidang Pengendalian dan Pencegakan Penyakit, dr. Jumriani menerangkan pelaksanaan PIN Polio ini bertujuan mencegah terjadinya lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. Program ini adalah respon terhadap ditemukannya kasus luar biasa lumpuh layu akibat virus polio di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.

“Kami berupaya keras untuk memastikan setiap anak di Sulawesi Tengah mendapatkan vaksin polio demi mencegah penyebaran dan memutus transmisi virus polio,” ujar dr. Jumriani, Kamis (4/07/2024).

Apa Itu Polio?

Poliomyelitis, atau yang lebih dikenal sebagai Polio, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh polio virus. Virus ini paling sering menyerang anak-anak di bawah lima tahun. Meskipun sebagian besar infeksi tidak menunjukkan gejala, dalam beberapa kasus, virus ini dapat menyerang sistem saraf, mengakibatkan kelumpuhan atau bahkan kematian.

“Kelumpuhan yang disebabkan oleh Polio tidak dapat disembuhkan. Namun, penyakit ini bisa dicegah melalui imunisasi yang lengkap,” ungkapnya.

Jumriani menyebut, Indonesia sebenarnya telah menerima sertifikat eliminasi polio pada tahun 2014. Namun, kasus polio kembali muncul karena cakupan imunisasi yang rendah. Hal itu diperparah oleh dampak pandemi COVID-19 pada layanan esensial termasuk imunisasi.

Langkah Pemerintah dan Persiapan

Sebagai langkah cepat untuk mengakhiri transmisi virus polio, pemerintah sedang menjalankan pemberian imunisasi massal polio di semua wilayah yang melaporkan kasus.

Pelaksanaan PIN Polio fase kedua di 27 provinsi, termasuk Sulawesi Tengah, akan dimulai pada 23 Juli 2024 dengan pemberian imunisasi nOPV2 dalam dua putaran untuk anak usia 0-7 tahun.

Di Sulawesi Tengah, Dinkes Sulteng menargetkan cakupan PIN Polio harus mencapai 95% di setiap wilayah kerja puskesmas. Setiap puskesmas yang berada di Kabupaten dan Kota saat ini mulai melakukan persiapan untuk memastikan seluruh sasaran dapat dijangkau pada saat pelaksanaan PIN Polio.

Saat ini, program imunisasi rutin telah mewajibkan pemberian imunisasi bOPV/Polio tetes sebanyak empat dosis dan imunisasi IPV sebanyak dua dosis guna memberikan perlindungan penuh dari virus Polio.

Vaksin bOPV/Polio tetes digunakan untuk mencegah polio tipe 1 dan 3, sedangkan IPV digunakan untuk mencegah tipe polio 1, 2, dan 3.

Jumriani berharap melalui PIN Polio di Sulteng diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.

“Kami mengajak seluruh orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke pos-pos imunisasi terdekat dan memastikan mereka mendapatkan vaksin polio,” tutupnya. (Kn)