KAUSA.ID – Ahmad Ali, politisi Partai NasDem sekaligus calon Gubernur Sulawesi Tengah, melakukan pertemuan penting dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu, (11/09/ 2024).

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, sejumlah topik strategis terkait politik dan ekonomi Sulawesi Tengah menjadi fokus pembahasan.

Ahmad Ali menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan pertemuan formal antara warga negara dengan kepala negara.

Namun, sebagai politisi yang tengah berkompetisi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tengah, diskusi juga mencakup hal-hal terkait kontestasi politik, partai, dan masa depan politik di wilayah tersebut.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah peran strategis Sulawesi Tengah dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Presiden Jokowi menegaskan pentingnya kontribusi Sulawesi Tengah, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk IKN.

“Beliau sangat optimis mengenai masa depan politik di Sulawesi Tengah,” ujar Ahmad Ali saat berbicara dengan wartawan di Bandara Maleo, Morowali, Kamis (12/9/2024), setelah kembali dari Jakarta.

Ahmad Ali menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut juga membahas persiapan ekonomi Sulawesi Tengah dan peran Sulteng dalam pembangunan Nasional ke depannya.

Meski tidak merinci secara detail, Ahmad Ali mengungkapkan bahwa ada arahan khusus dari Presiden Jokowi yang perlu disampaikan ke publik pada waktu yang tepat.

“Biarlah itu menjadi catatan buat saya,” ucapnya.

Dalam konteks politik lokal, Presiden Jokowi memberikan dukungan moral kepada Ahmad Ali terkait Pilgub Sulawesi Tengah 2024.

“Kata Beliau, ‘Ngapain lagi capek-capek’,” ujar Ahmad Ali, mengisyaratkan dukungan Presiden terhadap pencalonannya.

Pertemuan ini menunjukkan perhatian serius pemerintah pusat terhadap perkembangan Sulawesi Tengah, baik dari aspek politik maupun ekonomi.

Ahmad Ali berharap dengan dukungan dari pemerintah pusat, Sulawesi Tengah dapat berperan lebih signifikan dalam mendukung pembangunan nasional, termasuk proyek strategis seperti IKN. (**)