Kesempatan Terakhir: Warga Manfaatkan Gratisnya Bus Trans Palu Sebelum Tarif Berlaku
KAUSA.ID, PALU – Layanan Bus Trans Palu yang digratiskan sejak diluncurkan pada 1 Oktober 2024 menarik perhatian masyarakat Kota Palu.
Pada H-1 pemberlakuan tarif kembali, Senin (30/12/2024), warga tampak berbondong-bondong memanfaatkan fasilitas transportasi umum tersebut di berbagai titik, terutama di sekitar Taman Vatulemo, Palu.
Pantauan media ini pada Senin malam menunjukkan keramaian penumpang di sejumlah halte, salah satunya di Jl. Balai Kota Timur, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Selatan.
Antrean panjang terlihat dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.
Salah satu penumpang, Siti Nur Aisyah, mengaku sengaja mengajak keluarganya untuk mencoba Bus Trans Palu sebelum tarif diberlakukan.
“Kesempatan seperti ini jarang ada, jadi saya bawa anak-anak naik bus keliling kota. Selain hemat, mereka juga senang,” ujar Siti yang sedang mengantre di halte Taman Vatulemo.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Amir, seorang pekerja harian yang memanfaatkan bus ini sebagai moda transportasi menuju tempat kerjanya.
“Sejak ada Bus Trans Palu, saya jadi lebih mudah ke tempat kerja tanpa perlu naik ojek atau kendaraan pribadi. Gratisnya ini sangat membantu, terutama bagi kami yang bekerja setiap hari,” kata Amir.
Bus Trans Palu merupakan salah satu program andalan Pemerintah Kota Palu dalam menyediakan transportasi umum yang nyaman, efisien, dan terjangkau.
Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi kemacetan, tetapi juga mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi umum.
Peluncuran Bus Trans Palu pada Oktober 2024 disambut antusias oleh warga. Selama masa gratis yang berlaku hingga Desember 2024, layanan ini berhasil menarik minat ribuan penumpang setiap harinya.
Menurut data dari Dinas Perhubungan Kota Palu, penggunaan Bus Trans Palu meningkat pesat selama masa gratis.
Meskipun masa tarif gratis akan berakhir, banyak warga berharap agar biaya perjalanan tetap terjangkau.
“Saya berharap tarifnya tidak mahal, sehingga masyarakat kecil tetap bisa menikmati fasilitas ini,” ujar Fatimah, seorang pedagang kaki lima yang juga turut memanfaatkan layanan bus.
Keberhasilan Bus Trans Palu tidak hanya dinilai dari banyaknya penumpang, tetapi juga dampaknya terhadap perubahan pola transportasi masyarakat.
Program ini menjadi contoh konkret bagaimana transportasi umum yang nyaman dan terjangkau dapat meningkatkan kualitas hidup warga.
Antusiasme yang terlihat pada H-1 pemberlakuan tarif kembali menunjukkan bahwa masyarakat Kota Palu mulai merasakan pentingnya transportasi umum yang andal. (*)
Tinggalkan Balasan