Atlet Judo dan Gulat Sulteng Tiba di Palu, Apresiasi Dukungan KONI Sulteng
KAUSA.ID, PALU – Setelah menuntaskan perjuangan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, rombongan atlet judo dan gulat asal Sulawesi Tengah akhirnya tiba di Kota Palu, Jumat (17/10/2025). Kedatangan mereka disambut hangat oleh jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie.
Rombongan terdiri dari atlet judo dan gulat, masing-masing didampingi pelatih dan ofisial. Dari cabang judo hadir Fathin, Najwa, Made Aditya, Abdul Halim, dan Ivana Kezia, bersama pelatih Stephanus Anando. Sementara cabang gulat diwakili oleh Felix Jovanka Indangan dan Bharatu Emanuel Lou, didampingi Binpres Gulat Sulteng, James.
Meski belum berhasil membawa pulang medali, para atlet mengaku bangga bisa tampil membawa nama Sulawesi Tengah di ajang bela diri tingkat nasional tersebut. Apalagi, cabang olahraga gulat sendiri baru resmi terbentuk di Sulteng dalam waktu yang belum lama.
“Ini pengalaman luar biasa. Bisa tampil di PON membawa nama Sulawesi Tengah merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. Dukungan dari KONI Sulteng luar biasa, sejak sebelum berangkat sampai kami kembali ke Palu,” tutur Bharatu Lou, pegulat yang turun di nomor grego roman kelas 77 kg putra.
Para atlet juga menyampaikan apresiasi atas perhatian dan fasilitas yang diberikan KONI Sulteng selama keberangkatan dan masa kompetisi di Kudus. Mereka difasilitasi penuh, mulai dari transportasi, akomodasi, hingga konsumsi. Bahkan uang saku telah dicairkan sebelum keberangkatan agar kebutuhan atlet tetap terjamin.
“Kami dijemput dari Bandara Semarang, disediakan transportasi yang nyaman, penginapan yang layak, dan konsumsi yang memadai. Semua kebutuhan kami terpenuhi. Itu membuat kami merasa dihargai sebagai atlet, sekaligus menambah semangat untuk tampil maksimal,” ujar Fathin, judoka Sulteng yang sempat berhadapan dengan atlet pelatnas meski harus terhenti sebelum empat besar.
Ketua KONI Sulawesi Tengah, Moh. Fathur Razaq, menyampaikan apresiasi atas perjuangan para atlet muda tersebut. Menurutnya, keikutsertaan Sulteng di PON Bela Diri menjadi langkah awal yang penting dalam membangun fondasi prestasi di cabang bela diri.
“PON Bela Diri di Kudus adalah momen emas. Walaupun belum membawa pulang medali, semangat dan keberanian mereka tampil di ajang nasional sudah menjadi prestasi tersendiri. Kami akan terus mendukung agar judo dan gulat di Sulawesi Tengah terus tumbuh dan berprestasi,” ujar Fathur Razaq.
Fathur juga mengungkapkan bahwa pengiriman kontingen ke Kudus dilakukan di tengah kondisi belum cairnya anggaran KONI Sulteng. Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberangkatkan atlet sebagai bentuk tanggung jawab moral dan dukungan terhadap pembinaan olahraga di daerah.
“Kami tidak ingin para atlet kehilangan momentum. Jadi meskipun dana belum cair, kami mengambil langkah cepat agar kontingen tetap berangkat. Ini bentuk komitmen KONI untuk atlet dan daerah,” tegasnya. **
Tinggalkan Balasan