Bangun Kantor Imigrasi Morowali, Menteri Imipas Dorong Akses dan Investasi
KAUSA.ID, Morowali – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Morowali, Selasa (16/9/2025). Dalam agenda tersebut, ia meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Imigrasi, menyerahkan 5.000 paket bantuan sosial, serta menanam 200 bibit pohon kelapa.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, bersama 14 Kepala UPT Pemasyarakatan Sulteng turut mendampingi.
Menteri Agus menegaskan bahwa pembangunan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Morowali merupakan bentuk penghargaan pemerintah pusat kepada Kabupaten Morowali.
Ia menekankan pentingnya keberadaan jajaran Imigrasi untuk mendukung tugas pemerintah daerah.
“Kami menyadari bahwa masyarakat dan pemerintah Morowali sangat membutuhkan layanan keimigrasian. Kehadiran kantor baru ini menjadi langkah strategis Kemenimipas untuk memperluas akses layanan dan mendorong investasi di daerah,” ujar Agus.
Ia meminta jajaran Imigrasi menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah. “Jangan sampai kita menerima hibah tanah dan bangunan, tetapi gagal memberikan pelayanan terbaik,” tegasnya.
Bupati Morowali, Iksan Baharudin, mengapresiasi dukungan Menteri Imipas dan jajaran melalui pembangunan Kantor Imigrasi, bantuan sosial, serta dukungan terhadap program ketahanan pangan. Iksan juga menekankan perlunya pengawasan tenaga kerja asing (TKA).
“Kehadiran TKA harus memberi manfaat nyata bagi daerah. Jangan sampai mereka justru mengambil pekerjaan sederhana yang seharusnya bisa dikerjakan masyarakat kita, seperti memotong besi atau mendorong lori,” kata Iksan.
Kakanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan Kantor Imigrasi Morowali. Menurutnya, fasilitas baru ini tidak hanya mendekatkan layanan ke masyarakat, tetapi juga memperkuat sinergi antarunit kerja di lingkungan Kemenimipas.
“Peningkatan infrastruktur layanan keimigrasian akan berdampak besar dalam mendukung mobilitas masyarakat, kelancaran investasi, dan pengawasan orang asing di Sulawesi Tengah,” ungkap Bagus.



Tinggalkan Balasan