KAUSA.ID – Badan SAR Nasional (Basarnas) Palu menggelar simulasi pencarian dan penyelamatan penanganan kecelakaan kapal di teluk Palu, Rabu (7/08/2024).

Simulasi SAR gabungan ini melibatkan sekitar 60 personil dari sejumlah instansi, antara lain personil TNI, POLRI, PMI dan sejumlah komunitas.

Dalam simulasi ini memperlihatkan insiden kecelakaan kapal kayu terbakar di perairan teluk palu.

Kapal yang memuat barang campuran ini berangkat dari pelabuhan Pantoloan Palu menuju Balikpapan Kalimantan mengalami gangguan mesin.

Mesin kapal mengalami overheat sehingga menyebabkan kebakaran di ruang mesin. Api pun menyebar ke ruang lain dan melalap badan kapal.

Penumpang dan ABK kapal sebanyak 12 orang menjadi korban dalam insiden ini. Tim SAR gabungan kemudian bersiap untuk melakukan pertolongan.

“Sesuai skenario, 12 korban sudah ditemukan dan sudah di evakuasi. ada yang sudah di serahkan kepada pihak keluarga maupun ke petugas medis untuk tindakan medis lebih lanjut,” kata Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johanes.

Dalam simulasi, tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban yang terapung di laut dengan perahu karet.

Tim SAR melaporan, 3 ABK mengalami luka berat dan 7 luka ringan, sementara dua korban lainnya belum di temukan.

Tim SAR kemudian mengerahkan tim penyelam untuk mencari korban yang tenggelam.

Pencarian korban tenggelam terfokus di sekitar titik koordinat kapal. Dua korban ditemukan namun dalam kondisi tak bernyawa.

Kepala Basarnas mengungkapkan pelaksanaan simulasi ini merupakan rangkaian kegiatan dari penyusunan rencana kontijensi kecelakaan kapal di teluk palu.

Menurutnya, potensi kecelakaan kapal di perairan Sulawesi tengah tetap ada, terlebih meningkatnya kegiatan transportasi laut menghadapi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

“Ini melatih kita untuk memperkuat seluruh potensi SAR dalam menghadapi situasi gawat darurat kecelakaan di laut” tandasnya. (Kn)