Daftar ke Dua Parpol Lagi, Berikut Alasan Buya MJW Calonkan Diri Jadi Wali Kota Palu
KAUSA.ID, PALU – Anggota DPD RI, Buya H Muhammad J Wartabone hari ini mengembalikan berkas pendaftaran ke DPD Partai NasDem Kota Palu didampingi Wakil Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah, Tauhid Lawira bersama Abubakar Wartabone.
Tidak hanya ke kantor NasDem, Buya MJW juga mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan, setelah sebelumnya telah mengembalikan dan resmi mendaftarkan diri secara langsung ke tiga partai politik yang membuka pendaftaran calon walikota dan wakil walikota Palu, Pilkada 2024 yakni PKS, PKB dan PAN.
“Bismillahirrahmanirrahim. Insya Allah dilancarakan semuanya,” kata Muhammad J Wartabone, yang akrab di sapa Buya MJW, Kamis (2/5/2024).
Di kantor DPD Partai NasDem Kota Palu, Jl. MT Haryono, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, penyerahan formulir diserahkan Ketua Relawan Daerah Barisan Generasi Merah Putih Kota Palu, Hj. Na’wah Baso, didampingi Ketua Relawan Pusat Perempuan Patriotik Indonesia, Hj. Sari Mutia Ningrum Toana bersama Ketua Relawan Wilayah Barisan Generasi Merah Putih Sulawesi Tengah, Suradji Asro Abdul Faqih dan Ketua Relawan Wilayah Perempuan Patriotik Indonesia Sulawesi Tengah, Hj. Setri D Pariwa, serta Ketua Relawan Daerah Perempuan Patriotik Indonesia Kota, Hj. Ilmawati Dg Nompo.
Mereka diterima Ketua DPD NasDem Kota Palu Hj Fadlun A Hamid, Sekretaris DPD NasDem Kota Palu Purna Djaya W, Ketua OKK Awaludin dan Dewan Pertimbangan NasDem Kota Palu, Razak.
“Dengan demikian kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim kakak Buya yang sudah datang bersama tim di tempat kami. Akhir kata dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbilalamin, pertemuan atau penyerahan berkas kami nyatakan selesai. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ucap Purna Djaya.
Setelah itu Buya MJW bersama tim relawan didampingi Ketua DPD NasDem Kota Palu, Fadlun H Hamid serta sejumlah pengurus NasDem Kota Palu bergeser ke kantor DPC PDI Perjuangan di Jalan Garuda, Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikilore untuk menyerahkan berkas pendaftaran.
Mereka diterima Wakil Sekretaris DPC PDIP Kota Palu sekaligus Ketua Perjuangan Hearland AMM, Wakil Bendahara Dina Anggraini, dan Kepala Baguna DPC PDIP Kota Palu, Zet Pakan.
Penyerahan formulir diserahkan Ketua Relawan Daerah Perempuan Patriotik Indonesia Kota Palu Hj Ilmawati Dg Nompo, didampingi Ketua Relawan Pusat Perempuan Patriotik Indonesia Hj Sari Mutia Ningrum Toana, Ketua Relawan Wilayah Barisan Generasi Merah Putih Sulawesi Tengah Suradji Asro Abdul Faqih, Ketua Relawan Wilayah Perempuan Patriotik Indonesia Sulawesi Tengah Hj Setri D Pariwa serta Ketua Relawan Daerah Barisan Generasi Merah Putih Kota Palu Hj Na’wah Baso.
Dengan mengembalikan berkas dan terdaftar sebagai calon walikota Palu 2024 di lima parpol, Buya MJW memohon dukungan kepada masyarakat Kota Palu, untuk turut bersama-sama membawa gerakan perubahan menuju Kota Palu yang lebih maju dan lebih baik lagi.
“Pada kesempatan ini, kembali saya sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Palu, karena sebelumnya saya sempat membatalkan pengembalian formulir, alasannya karena saya tidak punya tempat untuk mengadu,” ujar Buya MJW.
Menurutnya, keputusan tidak bersedia maju sebagai calon walikota Palu yang dilakukan beberapa waktu sebelumnya, karena ketika itu dirinya berada dalam posisi ragu-ragu. Sehingga membatalkan mengembalikan formulir pendaftaran yang sudah diambil, terpaksa menjadi pilihan.
“Sesuai petunjuk Rasulullah, saya berprinsip tinggalkan apa yang meragukanmu dan kerjakan atau laksanakan apa yang tidak meragukanmu. Ketika itu saya dalam posisi ragu-ragu karena saya tidak punya ayah dan ibu lagi sebagai tempat untuk mengadu,” tuturnya.
Ia mengisahkan ketika maju sebagai anggota DPRD Kota Palu selama dua periode berturut-turut, masih ada sosok ayah, almarhum Jarudin bin Lamacca Wartabone yang menjadi tempatnya bersandar, bertanya, meminta restu dan pertimbangan serta dukungan dalam menjalankan karir politiknya. Demikian halnya pada periode ketiga maju kembali di DPRD Kota Palu, masih ada sang ibu almarhumah Hj Lise Sura mendampinginya.
Begitu pun saat akan melanjutkan ke periode keempat hingga memutuskan akan maju sebagai anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah. Buya MJW mengaku masih memiliki sosok ibu, sebagai tempatnya meminta restu dan dukungan pada orang tua.
Sementara saat ini, dirinya merasa tidak punya kedua orang tua yang bisa menjadi tempatnya mengadu dan meminta pertimbangan. Bahkan untuk menentukan segala visi dan misi pribadi yang akan diembannya nanti.
“Ketika tidak ada orang tua, saya seperti orang ditengah lautan yang akan berlayar tapi tidak tahu akan bersandar di pelabuhan mana, karena tidak ada petunjuk yang bisa mengarahkan,” aku Buya MJW.
Beruntungnya, keragu-raguan itu cepat teratasi dengan hadirnya keluarga besar yang memberikan dukungan. Buya MJW kembali merasa semangat hingga mendatangkan keyakinannya kembali.
“Pada saat ini saya tidak punya ayah dan ibu, sehingga saya bingung bertanya. Tetapi Alhamdulillah ketika saya memutuskan tidak maju maka datanglah tokoh-tokoh masyarakat, datanglah ibu-ibu, datanglah tante, datanglah paman, kemudian akhirnya saya beristigfar, saya mohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, ternyata masih ada ibu saya di dunia ini. Siapa ibu saya? Adalah ibu mertua, kemudian ibu-ibu yang lain yang memberikan support,” urai Buya MJW.
Karena itulah, ketika proses pendaftaran pada tiga parpol sebelumnya, Buya MJW memberi kesempatan kepada ibu mertuanya Hj Rosyida Mahmud untuk menyerahkan berkas pendaftaran sebagai simbolisasi mengenang almarhumah ibu kandungnya.
“Saya cukup berpesan kepada siapa pun yang masih punya kedua orang tua, jagalah ayah dan ibumu. Jika memungkinkan berikan sepuluh persen dari pendapatanmu kepada mereka. Karena berbakti kepada ibu Insya Allah akan selamat segala-galanya, begitu juga kepada ayah Insya Allah dimudahkan rezeki dan dimudahkan menjadi orang yang kaya,” tandas Buya.
Keputusan kembali maju dan menyatakan akan bertarung dalam pemilihan Walikota Palu 2024, sudah dipersiapkan setelah berbagai dukungan baik langsung maupun tidak langsung datang kepadanya.
“Saya tidak mau dikatakan saya orang yang sombong karena menolak kebaikan. Mudah-mudahan niat ini membawa kota Palu lebih baik, menyenangkan dan mensejahterakan. Insya Allah jika saya terpilih menjadi walikota, saya tidak akan mengecewakan ayah dan ibu, serta masyarakat Kota Palu,” pungkasnya. (**/Kn)
Tinggalkan Balasan