Dapur dan Klinik Lapas Luwuk Jadi Sorotan dalam Evaluasi Layanan Pemasyarakatan Sulteng
KAUSA.ID, Banggai– Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan (PP) Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah (Kanwil Ditjenpas Sulteng), Irpan, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk, Kamis (23/10/2025).
Irpan memastikan seluruh layanan di Lapas berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan menjamin pemenuhan hak-hak dasar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam kegiatan ini, dapur layanan konsumsi dan klinik pratama menjadi fokus utama peninjauan.
Didampingi Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Binapigiatja) Lapas Luwuk, Taufiq, Irpan meninjau aktivitas di dapur. Ia memeriksa langsung kebersihan, sanitasi bahan makanan, dan kelayakan menu yang disajikan kepada WBP.
“Dapur adalah jantung layanan Pemasyarakatan. Kami memastikan setiap Warga Binaan mendapat makanan yang layak, higienis, dan bergizi. Kebersihan dan pengolahan bahan makanan menjadi prioritas,” tegas Irpan.
Setelah dari dapur, tim monev meninjau Klinik Pratama Lapas Luwuk yang kini menghadirkan inovasi layanan kesehatan digital bertajuk “Si Jempol”. Inovasi ini mempercepat proses penanganan kesehatan dan memastikan ketersediaan obat esensial bagi WBP.
“Melalui inovasi ini, setiap Warga Binaan yang sakit bisa segera mendapatkan penanganan cepat dan tepat. Ketersediaan obat serta pelayanan medis juga lebih mudah dipantau,” ujar Irpan.
Irpan memberikan apresiasi atas upaya Lapas Luwuk menjaga mutu layanan, namun tetap menyampaikan sejumlah catatan perbaikan demi peningkatan kualitas pelayanan.
Menanggapi arahan tersebut, Taufiq menyatakan siap menindaklanjuti hasil evaluasi.
“Kami berterima kasih atas pembinaan dari Kanwil. Catatan yang diberikan, terutama yang krusial, akan segera kami tindaklanjuti agar pelayanan dan pembinaan bagi Warga Binaan semakin optimal,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Ditjenpas Sulteng menegaskan komitmennya memperkuat pengawasan dan pembinaan di seluruh satuan kerja pemasyarakatan, guna mewujudkan sistem pemasyarakatan yang profesional, humanis, dan berintegritas.


Tinggalkan Balasan