KAUSA.ID, PALU – Calon petahana Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menggelar kampanye terbatas bersama warga di Jalan Tanjung Angin, Kelurahan Tatura Utara, Palu Timur, pada Rabu (16/10/2024). Dalam kesempatan tersebut, Hadianto memaparkan berbagai capaian pembangunan kota selama ia menjabat serta tantangan yang dihadapi.

Selain itu, Hadianto membuka ruang dialog dengan warga untuk mendengarkan keluh kesah serta aspirasi mereka terkait kondisi kota.

Sejumlah warga yang hadir menyampaikan keluhan, di antaranya mengenai perbaikan jalan yang tak kunjung selesai, masalah drainase, keterlambatan pengangkutan sampah, dan penagihan retribusi sampah.

“Kami ingin sampaikan keluhan terkait perbaikan di Jalan Tanjung Angin Lorong 4, karena sudah bertahun-tahun jalan kami rusak. Kami minta segera diaspal dan dibeton,” ungkap Anis, salah satu warga setempat.

Keluhan lainnya disampaikan terkait sistem penagihan retribusi sampah yang sering kali dilakukan bersamaan dengan pengurusan dokumen kependudukan di kantor kelurahan, yang dinilai memberatkan warga.

“Kenapa harus ditagih sekaligus? Mengapa tidak ditagih tiap bulan ke kami? Ini memberatkan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya,” ujar warga lain.

Menanggapi keluhan tersebut, Hadianto berjanji akan menindaklanjutinya. Ia mengatakan perbaikan jalan dan drainase di wilayah tersebut akan mulai dilakukan pada tahun 2025.

“Semua keluhan ini sudah saya catat, dan saya janji akan menindaklanjutinya. Perbaikan jalan di lorong akan dimulai pada 2025 mendatang,” jelasnya.

Selain itu, Hadianto juga mengajak warga untuk memanfaatkan aplikasi Sangupalu dalam menyampaikan keluhan. Menurutnya, aplikasi tersebut memudahkan warga dalam menyampaikan pengaduan, baik itu terkait sampah, jalan, atau masalah lain.

“Semua keluhan bisa langsung diadukan lewat aplikasi Sangupalu, dan akan segera kami respon,” tambah Hadianto.

Aplikasi Sangupalu juga memfasilitasi pembayaran retribusi sampah secara online, sehingga warga tidak perlu lagi membayar secara langsung di kelurahan, serta memudahkan pengurusan administrasi kependudukan seperti KTP, yang juga dapat dilakukan secara online.

“Bayar retribusi sampah, urus dokumen, semuanya bisa dilakukan online melalui aplikasi ini,” kata Hadianto.

Ke depan, Hadianto berencana meningkatkan pengembangan aplikasi Sangupalu pada tahun 2025, agar berbagai pelayanan masyarakat bisa diakses lebih mudah dalam satu platform terintegrasi. Warga juga bisa mengajukan bantuan usaha kecil atau beasiswa melalui aplikasi tersebut.

“Mulai tahun depan, pembuatan KTP dan layanan lainnya cukup dilakukan di Sangupalu. Semua pengaduan pasti akan ditindaklanjuti,” pungkasnya.