Hadianto Rasyid Tekankan Pentingnya Standar Masyarakat dalam Pembangunan Kota
KAUSA.ID, SIGI – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menjadi narasumber utama dalam dialog bersama pemuda bertajuk “Brainstorming Integrated Spatial Planning Policy” yang diselenggarakan oleh Policy Universe, Senin (04/08/2025), di Excited Coffee, Kabupaten Sigi.
Dalam pemaparannya, Wali Kota Hadianto menekankan bahwa seluruh program pembangunan di Kota Palu memiliki tujuan besar, yakni mengubah wajah kota sekaligus mengirimkan pesan positif kepada masyarakat.
“Apa yang telah dilakukan di Kota Palu, tujuannya adalah memberikan pesan bahwa kita bisa merubah wajah Kota Palu, sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah untuk benar-benar membangun kota ini,” ujar Hadianto.
Ia menegaskan, kerja keras pemerintah bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek, tetapi juga demi kemajuan Kota Palu dan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Karena itu, konsistensi dan kesungguhan seluruh jajaran pemerintah dalam memberikan pelayanan menjadi kunci keberhasilan.
“Kita dulu yang menunjukkan upaya kerja serius pemerintah kepada masyarakat, tapi kita tidak boleh berhenti di situ. Harus konsisten,” tegasnya.
Hadianto juga menyoroti pentingnya membangun standar tinggi di masyarakat. Menurutnya, jika masyarakat sudah terbiasa dengan tata kelola yang baik, maka siapapun yang menjadi pemimpin nantinya akan terdorong mempertahankan bahkan meningkatkan standar tersebut.
“Saya selalu bilang begini kepada pegawai dan masyarakat: kita kasih bagus memang sekarang. Ketika ini sudah menjadi sebuah standar, maka siapapun nanti wali kota, masyarakat kita sudah punya standar,” jelasnya.
“Kalau pemerintah bisa naik turun, tapi kalau masyarakat sudah punya standar, maka pemerintah tidak mungkin turun di bawah standar itu,” tambah Hadianto.
Selain itu, ia memaparkan salah satu program strategis, yakni pemanfaatan jalur elevated road sebagai food night street sepanjang 4,3 kilometer. Program tersebut dirancang untuk menampung sekitar 780 pelaku UMKM, dengan 30% di antaranya dialokasikan khusus bagi pelaku UMKM dari luar Kota Palu.
“Kita akan jadikan ini sebagai percobaan dulu. Kalau berjalan baik, peluang memperluas konsep ini ke titik lain sangat memungkinkan,” terang Hadianto.
Dialog ini berlangsung interaktif dan diikuti antusias oleh para pemuda serta pegiat kebijakan. Diskusi banyak menyinggung tantangan dan peluang penataan ruang terpadu guna mendorong pembangunan kota yang lebih berkelanjutan. (**)



Tinggalkan Balasan