Hannah Asa Indonesia Kolaborasi UNTAD Siapkan SDM Unggul Sulteng
KAUSA.ID, PALU – Hannah Asa Indonesia turut berperan aktif mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Tadulako (Untad). Program ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri.
Sebagai bentuk dukungannya, Founder Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, menjadi narasumber dalam workshop Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang digelar MBKM Untad, Sabtu (15/2/2025). Ia menyampaikan antusiasnya mendukung program praktisi mengajar yang diinisiasi Untad.
“Mengapa Hannah sangat antusias terlibat dalam program praktisi mengajar, yaitu agar bisa mendidik dan menjaring SDM unggul lebih awal untuk membentuk pangkalan bakat (talent pool), menjadi bagian dari penggerak kemajuan pendidikan di Sulawesi Tengah, dan meningkatkan sense of purpose praktisi,” terang Mardiyah.
Sementara itu, Kepala pusat MBKM Untad, Prof. Anang WM Diah, mengatakan, praktisi mengajar dapat menjadi jembatan antara akademisi dan dunia industri. Menurutnya, hal ini dapat memudahkan dalam perencanaan pembelajaran mata kuliah, menyusun materi, schedule, metode maupun evaluasi, serta penguatan studi kasus yang dilakukan mahasiswa.
“Praktisi mengajar menjadi gerbang kerja sama antara dosen dan praktisi dalam menyusun proses pembelajaran. Dengan adanya sinergi ini, materi kuliah dapat lebih relevan dengan kebutuhan industri, sehingga mahasiswa memiliki pengalaman yang lebih aplikatif,” jelas Prof. Anang.
Ia juga menambahkan bahwa Hannah Asa Indonesia dipilih sebagai mitra dalam workshop ini karena memiliki reputasi yang baik serta program-program yang relevan bagi mahasiswa. Institusi ini dianggap sebagai tempat belajar potensial di luar program studi yang dapat menjadi mitra strategis dalam pengembangan kompetensi mahasiswa.
Prof. Anang berharap dapat menjalin kerja sama antara Untad dan Hannah Asa Indonesia melalui program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini mencakup penguatan kompetensi mahasiswa melalui MBKM, kolaborasi dosen dalam riset dan pengabdian, serta keterlibatan praktisi dalam dunia akademik.
“Hannah memiliki reputasi yang baik juga memiliki pengalaman sebagai institusi serta memiliki program-program yang relevan untuk belajar mahasiswa di luar prodi, dan potensial menjadi mitra praktisi,” tutupnya. (**)
Tinggalkan Balasan