AMPANA, KAUSA.ID – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah (Kakanwil Ditjenpas Sulteng), Bagus Kurniawan, melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ampana, Sabtu (22/3/2025).

Dalam kunjungan tersebut, ia berdialog langsung dengan warga binaan guna mendengar aspirasi serta memastikan kondisi keamanan dan pelayanan di dalam lapas berjalan optimal.

Bagus menegaskan pentingnya sinergi antara petugas dan warga binaan dalam menjaga keamanan serta menciptakan lingkungan pembinaan yang kondusif. Ia juga membuka sesi dialog interaktif, di mana warga binaan diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan dan harapan mereka terkait pelayanan di lapas.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga binaan mendapatkan hak-haknya sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika ada kendala atau masukan, kami siap mendengarkan dan mencari solusi terbaik bersama,” ujar Bagus.

Beberapa warga binaan menyampaikan aspirasi terkait layanan kesehatan, pembinaan kemandirian, serta hak integrasi. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah akses komunikasi dengan keluarga.

Menanggapi hal tersebut, Bagus menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan layanan Warung Telekomunikasi Khusus (Wartelsus) sebagai sarana komunikasi yang aman dan terjangkau bagi warga binaan untuk tetap terhubung dengan keluarga mereka.

“Kami memahami betapa pentingnya komunikasi dengan keluarga dalam mendukung proses pembinaan. Oleh karena itu, kami akan memastikan adanya layanan Wartelsus agar warga binaan tetap dapat menjalin hubungan dengan orang-orang terdekat mereka,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Ampana, Luther Toding Patandung, menyambut baik perhatian Kakanwil terhadap peningkatan layanan pemasyarakatan. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, termasuk memastikan keamanan dan ketertiban di dalam lapas.

“Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan. Dengan adanya dukungan dari Kakanwil, kami optimis bisa menghadirkan pembinaan yang lebih berkualitas bagi warga binaan,” ujar Luther.

Dengan komunikasi yang terbuka dan sinergi yang baik, diharapkan tercipta lingkungan lapas yang aman, nyaman, serta mendukung proses rehabilitasi bagi warga binaan. (**)