Komunitas Celebes Bergerak Gelar Pelatihan KBGO, Wujud Komitmen Lawan Kekerasan Seksual di Era Digital
KAUSA.ID, PALU – Komunitas Celebes Bergerak (CBG) mengadakan pelatihan tentang Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) untuk Srikandi Kabonena dan Gen G Untad pada tanggal 21-22 Juni 2024.
Pelatihan ini diadakan di Hotel Parama Su, Jl Domba, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Direktur Komunitas Celebes Bergerak, Putra, menyampaikan harapannya bahwa pelatihan ini dapat membekali peserta dengan pemahaman yang mendalam tentang KBGO, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas.
“Diharapkan para Srikandi ini dapat menjadi agen perubahan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar, untuk melawan KBGO,” jelas Putra.
Lebih lanjut, Putra menekankan pentingnya edukasi dan langkah pencegahan dalam menghadapi KBGO.
“Di era digital ini, kita semua harus melek teknologi dan memahami bagaimana cara beraktivitas di internet dengan aman. KBGO dapat terjadi pada siapa saja, dan kita harus bersama-sama melawannya,” tutur Putra.
Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan berbagai materi terkait KBGO, termasuk definisi, bentuk-bentuknya, dampak yang ditimbulkannya, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan.
Para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan menyusun strategi untuk menyosialisasikan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat.
Salah satu narasumber pelatihan, Iwan Lapasere, mengapresiasi langkah CBG dalam mengadakan pelatihan ini. Menurutnya, edukasi tentang KBGO sangatlah penting di era digital saat ini, di mana banyak orang menghabiskan waktunya di internet.
“Pelatihan ini merupakan langkah yang tepat dan perlu diperbanyak. Kita semua harus bahu membahu untuk memerangi KBGO dan menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi semua orang,” ujar Iwan.
Dia menambahkan, pelatihan KBGO yang diadakan oleh CBG ini merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya KBGO dan mendorong mereka untuk mengambil peran aktif dalam mencegahnya.
“Dengan semakin banyaknya orang yang memahami dan peduli terhadap isu ini, diharapkan kasus-kasus KBGO di dunia maya dapat diminimalisir,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan