MOROWALI, KAUSA.ID – Jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan smelter Nikel PT ITSS di Morowali terus bertambah, kini mencapai 18 orang. Dari jumlah itu, 8 orang merupakan Warga Negara Asing (WNA), sedangkan 10 orang lainnya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

“Ada penambahan korban yang meninggal kemarin dan tadi malam. Untuk korban meninggal dunia pasca ledakan tungku PT. ITSS Morowali dilaporkan menjadi 18 orang,” terang Kapolres Morowali, AKBP Supriyanto, Selasa (26/12/2023).

Dari korban WNI yang meninggal, salah satunya adalah Irfan Bukhari, seorang pria berusia 24 tahun asal Desa Silopo Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Irfan meninggal pada pukul 16:50 WITA. Sementara itu, tenaga kerja asing (TKA) Lie Hung Chun dilaporkan meninggal dunia pada pukul 18:20 WITA setelah dua hari menjalani perawatan.

Satu lagi korban TKA yang meninggal adalah Huang Bo Huai. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pukul 23:50 WITA di ruang ICU RSUD Morowali. Hu Chiang Sheng, seorang pasien lainnya, juga dilaporkan meninggal dunia pada pukul 00:16 WITA setelah dirawat di ruang ICU.

Dua tenaga kerja asing lainnya sedang dalam proses pemindahan ke Jakarta melalui bandara PT. IMIP untuk selanjutnya diterbangkan ke China.

Meski demikian, proses penyelidikan terus berlanjut. Tim gabungan, melibatkan Inafis Polda Sulteng, Laboratorium Forensik Polda Sulsel, Labfor Mabes Polri, dan Polres Morowali, telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

AKBP Suprianto mengatakan, operasional PT ITSS Morowali ditutup sementara untuk memudahkan proses penyelidikan.

“Progres penyelidikan masih terus berjalan, ada tim kami yang saat ini melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi,” tandasnya.

Suprianto menegaskan bahwa pihaknya telah memeriksa enam saksi terkait kejadian tersebut. Tim gabungan juga telah melakukan sterilisasi lokasi kejadian dari bahan-bahan berbahaya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai faktor penyebab pasti dari insiden tersebut. Kapolres Morowali berjanji untuk menyampaikan hasil penyelidikan setelah dilakukan analisis data yang ditemukan dalam olah TKP. (Kn/Kn)