Pemkab Sigi Gandeng Karsa Institute dan CARE Luncurkan 8 Desa Ramah Perempuan dan Anak
KAUSA.ID, SIGI – Pemerintah Kabupaten Sigi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Yayasan CARE Peduli (YCP), Karsa Institute, dan UN Women, secara resmi meluncurkan inisiatif Desa Ramah Perlindungan Perempuan dan Anak (DRPPA) serta program SAPA SIGI (Sahabat Perempuan dan Anak) di Taman Hutan Rakyat (Tahura), Desa Ngatabaru, Kecamatan Biromaru, Rabu (18/6/2025).
Peluncuran secara simbolis dipimpin oleh oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sigi, Siti Malwiah. Ia menyebut hal ini sebagai langkah konkret dalam menciptakan desa yang aman, inklusif, serta responsif terhadap kebutuhan perempuan dan anak.
“DRPPA bukan sekadar simbol, tetapi bentuk komitmen bersama dalam memastikan perempuan dan anak di desa mendapat perlindungan, ruang partisipasi, serta akses setara dalam pembangunan desa,” tegas Siti Malwiah.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan naskah kesepahaman sebagai komitmen bersama delapan desa yang tergabung dalam program DRPPA. Delapan desa dalam program ini antara lain Desa Ngatabaru, Pombewe, Pesaku, Rarapadende, Wisolo, Ramba, Lonca, dan Moa di Kecamatan Kulawi Selatan.
Malwiah menjelaskan, DRPPA merupakan model desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam sistem pemerintahan desa. Melalui pembentukan dan penguatan kelembagaan seperti SAPA dan Satgas PPA Desa, diharapkan tercipta sistem perlindungan yang lebih partisipatif, tangguh, dan berkelanjutan.
“Peluncuran DRPPA dan SAPA SIGI menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Sigi untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak serta pembangunan desa yang berpihak pada kelompok rentan di seluruh 177 desa yang ada,” tutupnya.
Agenda ini juga turut mendorong isu perempuan dan anak terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan desa, termasuk RPJMDes, RKPDes, dan APBDes.
Acara ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti pertunjukan seni oleh anak-anak, pemutaran video capaian program, serta kunjungan lapangan ke lahan inovasi milik Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) “Amanah Kabelota Pura Ngatabaru”, yang kini fokus pada budidaya bawang merah varietas khas Lembah Palu.
KUEP tersebut merupakan salah satu dari enam kelompok usaha yang mendapat pendampingan dari program WeNexus, hasil kolaborasi Karsa, CARE, dan UN Women. Program ini bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi perempuan, khususnya dari kelompok rentan secara ekonomi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi, Kepala DP3A, para camat dari Biromaru, Dolo Barat, dan Dolo Selatan, serta perwakilan DP3A Provinsi Sulawesi Tengah. Selain itu, hadir pula kepala desa, anggota BPD, tokoh masyarakat, dan pimpinan dari YCP, UN Women, dan Karsa Institute. (**)
Tinggalkan Balasan