KAUSA.ID, PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, secara resmi melepas ratusan muballigh yang akan menjalankan program Silaturahmi Ramadhan Pemerintah Kota Palu, di Rumah Jabatan Wali Kota Palu, Senin (17/03/2025).

Program Silaturahmi Ramadhan yang berlangsung dari 18 hingga 25 Maret 2025 ini akan menyasar 200 masjid yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Palu untuk mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus memperkuat syiar agama di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Hadianto Rasyid menyampaikan apresiasinya kepada para muballigh yang terus istiqomah dalam menyampaikan syiar Islam melalui program tahunan Pemerintah Kota Palu.

Wali kota juga mengungkapkan harapannya agar pada tahun mendatang, Silaturahmi Ramadhan dapat dilaksanakan selama satu bulan penuh, bukan hanya sepekan seperti tahun ini.

“Seluruh masjid di Palu kalau bisa ke depan harus terisi. Pokoknya 29 malam bergerak,” tegas Wali Kota.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyoroti tantangan pembangunan yang tidak hanya terbatas pada infrastruktur, tetapi juga harus mencakup pembangunan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Wali Kota menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung program pemerintah.

“Akan tetapi untuk mewujudkan semua itu, dibutuhkan peran serta partisipasi seluruh masyarakat secara totalitas,” ungkap wali kota.

Selain itu, Wali Kota Hadianto juga mengingatkan bahwa pemerintah pusat saat ini menerapkan efisiensi anggaran dan meminta setiap daerah untuk lebih mandiri dalam hal pembiayaan pembangunan.

Olehnya, wali kota menyoroti pentingnya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk dari pajak dan retribusi daerah, agar Kota Palu tidak selalu bergantung pada pemerintah pusat.

“Kebijakan itu sebenarnya sudah lama, tapi tidak teroptimalkan dengan baik. Misal PBB, itu sudah lama tapi pemerintah tidak tertib. Begitu juga pajak dan retribusi usaha, itu sudah lama. Bukan nanti saya jadi wali kota,” jelas wali kota.

Oleh karena itu, Wali Kota mengajak seluruh masyarakat untuk disiplin dalam memenuhi kewajiban pajak dan retribusi, karena hal ini menjadi kunci utama dalam membangun Kota Palu yang lebih maju.

“Tegakkan aturan ini mumpung saya jadi Wali Kota. Sehingga penyalurannya ke berbagai program itu semakin besar. Kita bisa maju kalau kita mau bangun pemahaman yang sama. Saya ingin kota ini berubah, saya mau kota kita kelihatan wajahnya,” tutup Wali Kota. (**)