KAUSA.ID, PALU – Ratusan relawan yang tergabung dalam Banuata mendeklarasikan dukungannya untuk Ahmad Ali sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Pilkada 2024.

Dukungan itu dideklarasikan di Taman Nasional, Kota Palu, Senin sore (21/5/2024).

Komunitas relawan yang digawangi anak-anak muda itu tampak kompak mengenakan kaos Banuata dengan tagline “Sulteng Rumah Bersama”.

Tampak pula sejumlah pemuda berlatar belakang musisi Kota Palu ikut mendeklarasikan dukungannya kepada Ahmad Ali. Salah satunya Andi Charisma atau akrab disapa Achi The Box hadir sebagai Koordinator Banuata.

Sekretaris Jenderal Banuata, Muammar Fikrie meyakini sosok Ahmad Ali bisa menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Menurutnya, Weketum Partai NasDem itu dapat membawa perbaikan atas persoalan yang terjadi, baik masalah ekonomi hingga kesejahteraan masyarakat.

“Kami memandang Ahmad Ali sebagai sosok yang lengkap. Rekam jejaknya sudah teruji sebagai politisi di level nasional. Dalam perhelatan pilpres dan pileg dirinya memainkan peran vital,” ucap Fikrie kepada awak media.

Fikrie menjelaskan sebagian besar para relawan yang tergabung dalam Banuata merupakan kalangan anak muda dan tak berafiliasi dengan partai politik tertentu.

Mereka yang tergabung dalam Banuata berasal dari berbagai latar belakang dan profesi, mulai dari musisi, pengusaha, tokoh pemuda, seniman, pekerja kreatif, kreator konten, dan profesional lintas bidang lainnya.

Selain itu, Fikrie mengatakan pihaknya akan melakukan deklarasi serupa di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah.

“Kemungkinan setiap pekan relawan Banuata akan melakukan deklarasi di banyak tempat. Kami berharapa banyak relawan yang berafiliasi dengan Banuata,” ucap Fikrie.

Banuata merupakan salah satu komunitas relawan untuk pemenangan Ahmad Ali yang bermarkas di Jalan Teluk Tomini, Kota Palu. Meski diisi kalangan anak muda, namun relawan Banuata tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu.

Mereka yang tergabung dalam Banuata berasal dari berbagai latar belakang dan profesi, mulai dari musisi, pengusaha, tokoh pemuda, seniman, pekerja kreatif, kreator konten, dan profesional lintas bidang lainnya.

Setelah di ibu kota, simpul-simpul relawan Banuata rencananya juga akan melakukan deklarasi serupa di wilayah lain di Sulawesi Tengah.

“Kemungkinan setiap pekan relawan Banuata akan melakukan deklarasi di banyak tempat, di daerah lain. Dari kota ke desa. Urban ke rural. Ke depannya kami berharapa banyak relawan yang berafiliasi dengan Banuata,” ucap Fikrie.

Banuata sengaja memilih tanggal 20 Mei untuk melakukan deklarasi dukungan yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Momen ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan.

“Momen Hari Kebangkitan Nasional penting untuk persatuan dan kesatuan. Semangat ini perlu disuntikkan kepada masyarakat Sulawesi Tengah, apalagi kita akan menghadapi pilkada untuk memilih pemimpin di masa mendatang,” tutupnya.

Koordinator Banuata, Andi Charisma alias Achi The Box membacakan Manifesto Banuata. Dengan latar belakang air mancur Bundaran Nasional Palu, momen itu disaksikan ratusan sukarelawan bersama masyarakat yang sedang menikmati waktu senja.

Berikut isi Manifesto Banuata: Sulteng Rumah Bersama

Kami percaya, Sulawesi Tengah adalah rumah bersama bagi kita semua. Rumah besar dengan luas lebih dari 61 ribu kilometer persegi, terdiri dari 13 kabupaten dan kota. Ruang hidup bagi bermacam-macam etnik, suku, ras, agama, kepercayaan, serta sedikitnya 21 bahasa daerah. Rumah nan lapang dengan potensi lahan pertanian serta perkebunan yang menjanjikan, kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, dan pesona pariwisata yang memukau.

Kami percaya, Sulawesi Tengah bisa menjadi rumah yang memberi kesejahteraan bagi tiap warganya. Beberapa tahun terakhir, Sulawesi Tengah sering disebut mengalami pertumbuhan ekonomi nan positif. Namun, pada saat yang sama, data menunjukkan, hampir 400 ribu saudara-saudara kita masih bergelut dengan kemiskinan.

Tingkat pengangguran terbuka pun menganga, masih menyentuh angka 2,95 persen. Padahal, sudah selayaknya, dengan segala potensi, pembangunan di Sulawesi Tengah bisa diselenggarakan dengan berorientasi pada kesejahteraan bersama. Menghidupi setiap warganya. Menjadikan semuanya setara. Sejahtera Bersama.

Kami percaya, Sulawesi Tengah bisa menjadi rumah yang menyediakan ruang bagi tiap insan untuk maju dan berkembang.Tiap insan punya kesempatan menapaki pendidikan dan beroleh layanan kesehatan yang baik. Budaya pun butuh pemajuan. Sebab kekayaan budaya Sulteng adalah sumber inspirasi bagi generasi mendatang. Begitu juga dengan birokrasinya, yang perlu menjawab kebutuhan zaman dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan meritokrasi.

Kami percaya mimpi kita sama: Sulteng Rumah Bersama yang Maju dan Sejahtera. Sebagaimana mimpi, ia hanya akan menjadi asa nan kosong jika tak diikhtiarkan dan diperjuangkan. Kami pun melihat momen Pemilihan Gubernur Sulteng 2024 sebagai satu jalan untuk merealisasikan mimpi kami, sekaligus mendorong suksesi kepemimpinan dan regenerasi politik. Sulteng butuh akselerasi untuk mencapai mimpi itu.

Sulteng perlu percepatan agar bisa berdiri sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Untuk itu, Sulteng butuh kepemimpinan yang: Cerdas dan cergas. Modern serta toleran. Pandai bernegosiasi sekaligus tahu berempati.

Kami memandang Ahmad Ali sebagai kandidat yang memiliki kelengkapan itu, dan layak didukung dalam Pemilihan Gubernur Sulteng 2024. Sepak terjangnya sebagai tokoh politik nasional, pengalamannya yang merentang panjang di dunia bisnis, serta kerja-kerja sosial kemasyarakatannya bisa jadi ukuran sahih.

Sekali lagi, kami memimpikan Sulawesi Tengah sebagai rumah yang bisa memastikan warganya “SETARA” Sejahtera bersama. Rumah yang menyediakan ruang bagi warganya untuk maju meraih mimpi. Rumah penuh cinta, kebinekaan, kemajuan, dan kesejahteraan di setiap sudutnya.

Mari kita bergandengan tangan menjaga, merawat, dan memajukan Sulteng sebagai rumah bersama. (**)