KAUSA.ID, PALU – Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), bekerja sama dengan Politeknik Pariwisata Makassar, mengadakan pelatihan Pemandu Wisata Ahli Madya pada tanggal 23 hingga 25 September 2024.

Pelatihan yang diikuti oleh 45 peserta pemandu wisata ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pemandu wisata dalam menghadapi tantangan global di sektor pariwisata.

Kegiatan pelatihan ini melibatkan dua instruktur dari Politeknik Pariwisata Makassar dan dua instruktur lokal dari Kota Palu.

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih, dalam sambutannya menegaskan bahwa profesi pemandu wisata memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata di daerah tersebut.

“Pemandu wisata tidak hanya mendampingi wisatawan, tetapi juga memberikan edukasi terkait destinasi yang dikunjungi,” jelas Diah.

Ia juga menekankan pentingnya kompetensi sumber daya manusia dalam menghadapi meningkatnya persaingan di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Diah berharap pelatihan ini mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan pariwisata Sulawesi Tengah.

“Pelatihan ini diharapkan bisa memperkuat daya saing sektor pariwisata daerah, terutama di tengah tantangan global,” tambahnya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widyawati, mengungkapkan pada awal maret lalu pihak pariwisata Sulteng mengikutsertakan puluhan pemandu wisata untuk proses sertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Dari 50 peserta sertifikasi itu, 48 orang dinyatakan lulus. Dari jumlah tersebut, 7 peserta memperoleh sertifikasi sebagai pemandu wisata utama, 12 peserta mendapatkan sertifikat sebagai pemandu wisata madya, dan 29 orang lainnya memperoleh sertifikasi muda.

Tak hanya pemandu wisata, sebanyak 20 peserta Barista juga berhasil mendapatkan sertifikat dari BNSP melalui program peningkatan kompetensi.

“Kami berencana melanjutkan program sertifikasi ini tahun depan, dengan fokus pada peningkatan kompetensi peserta,” tutup Widyawati. (Kn)