PALU, KAUSA.ID – 3.729 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Sulawesi Tengah menyalurkan hak pilih mereka dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 melalui TPS khusus di 11 Lapas dan Rutan di Sulteng, Rabu (14/2/2024).

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Hermansyah Siregar, menyatakan pentingnya partisipasi WBP dalam proses demokrasi.

“Ini adalah hak semua warga negara, tak terkecuali para WBP kita. Mereka mesti turut andil menentukan masa depan bangsa ini,” ujar Hermansyah.

Pada pemantauan langsung di Lapas dan Rutan Kota Palu, Hermansyah memaparkan bahwa 102 petugas pemasyarakatan turut bertugas sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), menunjukkan komitmen mereka untuk menghadirkan Pemilu yang demokratis, bersih, dan akuntabel.

Hermansyah menegaskan bahwa pengamanan dan pengawasan di seluruh Lapas/Rutan, baik sebelum maupun sesudah Pemilu, terus ditingkatkan. Fokusnya adalah mencegah keberadaan benda terlarang seperti handphone dan peraga kampanye.

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Ricky Dwi Biantoro menambahkan bahwa sebelum Pemilu, pihaknya telah bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada WBP.

“Suksesnya Pemilu di sini adalah sukses kita bersama,” ungkap Ricky.

Pentingnya kelancaran pemungutan suara terlihat dari keputusan untuk meniadakan layanan kunjungan di Lapas/Rutan pada hari itu. Langkah ini diambil demi memastikan keamanan proses pemungutan suara dan situasi yang kondusif.

Dalam momen Pemilu kali ini, MR, seorang WBP pemilih pemula dari Lapas Palu, menyampaikan tanggapannya terkait pemilu.

“Kali pertama pak, deg-degan sekali, tapi, semoga saja yang terpilih nanti bisa membawa Indonesia lebih baik lagi,” ungkapnya, sambil menegaskan harapannya terhadap pemimpin yang terpilih. (**)