Gubernur Sulteng Diberi Gelar Adat “Tau Doka” dalam Pembukaan Rembuk Budaya Buol 2025
KAUSA.ID, BUOL – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Wakil Gubernur Reny Lamadjido, menghadiri pembukaan Rembuk Budaya Buol 2025 yang digelar sebagai forum strategis untuk memperkuat identitas budaya dan struktur adat masyarakat Buol.
Kedatangan keduanya di Bandara Pogogul Buol, Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 11.20 WITA disambut meriah oleh Pemerintah Kabupaten Buol dan masyarakat setempat.
Gubernur Anwar dan rombongan tiba menggunakan pesawat Wings Air bersama lebih dari 70 pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Di antara rombongan turut hadir Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Faidul Keteng, Kepala Badan Pendapatan Rifki Anata, Kadis Kehutanan Muh Nenk, serta sejumlah kepala OPD lainnya.
Sambutan hangat diberikan langsung oleh Bupati Buol Risharyudi Triwibowo, Wakil Bupati Muh. Natsir Dai Maroto, serta jajaran Forkopimda Buol.
Masyarakat dan pelajar dari tingkat SD hingga SMA tampak berjejer di sepanjang ruas jalan Kecamatan Momunu, melambai dan menyapa rombongan gubernur dalam perjalanan menuju pusat kegiatan. Antusiasme warga menjadi simbol kuat dukungan terhadap pelestarian budaya daerah.
Rembuk Budaya Buol 2025 sendiri merupakan agenda penting yang dirancang untuk melahirkan rekomendasi strategis demi penguatan kelembagaan adat dan kesenian lokal. Beberapa poin utama yang dibahas antara lain pembentukan Dewan Adat dan Peradilan Adat Buol, pendirian Dewan Kesenian, serta penguatan literasi lokal melalui inisiasi Bahasa Buol ke dalam kurikulum muatan lokal tingkat SD dan SMP. Seluruh hasil rembuk akan menjadi dasar usulan Peraturan Daerah tentang Kerajaan dan Dewan Adat Buol kepada DPRD Kabupaten Buol.
Gubernur Anwar dan Wakil Gubernur Reny juga mengunjungi Rumah Raja Buol. keduanya tiba di Istana Raja dan secara resmi diberikan gelar adat kehormatan “Tau Doka” oleh Raja Buol ke-7, Muhammad Safri Turungku.
Dalam sambutannya, Raja Muhammad Safri menyampaikan bahwa pemberian gelar tersebut merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi Gubernur Anwar Hafid dalam membangun dan memajukan Sulawesi Tengah.
“Penobatan gelar Tau Doka ini adalah penghargaan atas kepemimpinan beliau yang membawa Sulawesi Tengah menuju kemajuan. Kami berharap, sebagai Tau Doka, Bapak Gubernur senantiasa memperhatikan dan melestarikan adat serta budaya Buol dan Sulteng secara umum,” ujar Raja Safri.
Gubernur Anwar Hafid menyampaikan rasa terima kasih atas penyambutan hangat dan penghargaan yang diberikan. Ia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian nilai-nilai budaya lokal sebagai fondasi pembangunan daerah.
“Budaya adalah kekuatan bangsa. Penguatan adat dan bahasa daerah harus menjadi bagian dari kebijakan pembangunan berkelanjutan,” tutur Gubernur. (**)
Tinggalkan Balasan