PALU, KAUSA.ID – Ratusan massa dari organisasi masyarakat dan pemuda se Kota Palu melakukan aksi demonstrasi bela palestina di depan gerai McDonald’s jalan Juanda, Palu, Jumat (27/10/2023) sore.

Sebanyak 36 organisasi yang berpartisipasi dalam aksi ini menyuarakan dukungan pembebasan Palestina serta seruan untuk memboikot produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel maupun Amerika Serikat.

Berdasarkan pantauan di lokasi, peserta aksi mendatangi lokasi aksi depan gerai McD sejak pukul 14.00 WITA.

Terlihat pula ratusan personel gabungan Kepolisian dan TNI beserta dua mobil watercanon bersiaga di sekitar gerai untuk mengamankan jalannya aksi tersebut. Sebanyak 244 personel gabungan disiagakan dengan rincian sebanyak 123 personil Polres Palu, 116 personil Polda Sulteng, 5 personil TNI.

Keterangan: 244 personel gabungan disiagakan di sekitar gerai McDonald’s Palu untuk mengamankan jalannya aksi. Foto: Katrin

Ketua Himpunan Pemuda Al-khairat Sulawesi Tengah, Dedi Irawan yang juga selaku Koordinator lapangan mengungkapkan bahwa aksi kali ini untuk menyuarakan aspirasi atas dukungan terhadap Palestina.

“Tak perlu membawa nama agama untuk mendukung Palestina. Ini adalah persoalan kemanusiaan,” seru korlap aksi.

“Yang terjadi saat ini bukan lagi berperang tapi ini adalah genocida dan itu diakui oleh media mainstream dunia,” tambahnya.

Selain itu, massa juga menyerukan aksi boikot terhadap McD karena telah berkontribusi langsung terhadap tentara Israel.

“Kami boikot McD karena berkontribusi kepada para tentara Israel, kami juga menyerukan dukungan terhadap perlawanan Palestina dengan cara simbolik membakar bendera Israel,” terangnya.

Dedi menambahkan bahwa aksi kali ini juga sebagai ungkapan duka terhadap warga Palestina yang diaplikasi dengan melaksanakan sholat gaib berjamaah. Seluruh peserta aksi melakukan shalat gaib berjamaah di lokasi aksi, serta memanjatkan doa bagi warga Palestina.

Keterangan: Massa Melakukan sholat Ghaib Berjamaah dan Doa bersama untuk Palestina sesaat sebelum melanjutkan Aksi. Foto: Katrin

Dalam aksi tersebut situasi sempat memanas lantaran adanya saling dorong antara pendemo dengan barisan kepolisian yang berjaga. Meski aksi berjalan damai hingga akhir, Dedi menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak kepolisian yang dinilai gagal membangun komunikasi antara pendemo serta pihak McD

“Kami menyesalkan sikap kepolisian, kenapa? Karena pengalaman kami biasa kepolisian mengambil peran dalam membangun komunikasi antara kami dengan pihak lain termasuk McD. Tapi disayangkan kita tidak tau ada apa dibalik kepolisian dengan bersikap seperti itu,” tandasnya.

Diketahui aksi serupa akan kembali digelar dengan melibatkan puluhan organisasi pemuda Palu, maupun Sulteng.

“Kami akan lakukan kembali aksi serupa dengan massa yang lebih besar,” tutupnya. (Kn/Kn)