KAUSA.ID, DONGGALA – Pemerintah Daerah (Pemda) Donggala melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan meluncurkan gerakan penanaman cabai rawit di Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Selasa (24/09/24).

Program ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi daerah yang tengah menjadi fokus penting.

Dalam kunjungan perdananya ke Desa Wombo Kalonggo, Pj Bupati Donggala, Moh. Rifani, menyoroti masalah infrastruktur, khususnya kondisi jalan menuju desa yang dinilai perlu perbaikan segera.

Ia menyampaikan bahwa usulan perbaikan jalan tersebut akan dimasukkan dalam anggaran perubahan tahun ini atau tahun berikutnya.

“Jalan di desa ini memang memerlukan perhatian khusus. Kami akan mengupayakan agar perbaikan ini dapat diusulkan dalam anggaran perubahan atau di tahun anggaran mendatang,” kata Rifani.

Ia juga menegaskan pentingnya dukungan dari anggota dewan untuk mewujudkan peningkatan infrastruktur tersebut.

Lebih lanjut, Rifani menjelaskan bahwa penanaman cabai rawit ini tidak hanya bertujuan mengendalikan inflasi, tetapi juga meningkatkan ekonomi warga.

“Cabai merupakan komoditas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi. Dengan penanaman ini, kami berharap masyarakat di daerah yang subur ini dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.

Saat ini, Pemkab Donggala baru mampu mengalokasikan dana untuk pengelolaan sekitar 6 hektar dari total 56.000 hektar lahan pertanian yang tersedia. Rifani berharap alokasi anggaran tersebut dapat ditingkatkan di masa mendatang agar setiap kecamatan dapat mengajukan usulan pengembangan lahan pertaniannya.

Selain permasalahan infrastruktur, Rifani juga mencatat bahwa petani cabai di Kabupaten Donggala menghadapi tantangan dalam mengakses informasi pasar, yang berdampak pada pemasaran hasil panen.

Ia mendorong pihak terkait untuk memberikan informasi yang lebih lengkap agar petani bisa menjual hasil panen dengan harga yang lebih kompetitif.

Di akhir kunjungan, Rifani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan penanaman cabai ini. Ia juga berharap penyuluh pertanian terus memotivasi petani agar memanfaatkan lahan secara optimal dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. (**)