KAUSA.ID, DONGGALA – Gubernur Sulteng, Anwar Hafid menginstruksikan pemberian bantuan berupa 610 keranjang kawat bronjong senilai Rp405.040.000, untuk pembangunan tanggul darurat pasca banjir di Donggala.

Bantuan tersebut resmi diserahkan Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, yang juga mantan Kadis PU Donggala kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Donggala, Mardiana, Jumat (11/04/2025).

“Semoga bantuan keranjang kawat bronjong ini dapat digunakan sebaik-baiknya dan membantu meringankan beban Pemerintah Kabupaten Donggala dalam menangani bencana ini,” ujar Gubernur Anwar Hafid melalui pernyataan tertulis.

Sebelumnya, jujan deras yang mengguyur Kabupaten Donggala pada tanggal 1 April 2025 menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Hujan dengan intensitas menengah yang terjadi sejak pukul 13.30 hingga 15.30 WITA ini merendam pemukiman warga di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Banawa, Labuan, dan Sindue Tombusabora.

Sebanyak 10 kelurahan/desa terdampak banjir. Di Kecamatan Banawa, wilayah yang paling parah terdampak antara lain:

  • Kabonga Besar (50 rumah, 192 jiwa),
  • Kabonga Kecil (10 rumah, 42 jiwa),
  • Maleni (18 rumah, 63 jiwa),
  • Tanjung Batu (24 rumah, 104 kos-kosan),
  • Labuan Bajo (66 rumah, 66 KK),
  • Boya (31 rumah, 146 jiwa),
  • Ganti (101 rumah, 395 jiwa), serta
  • Rumah Sakit Kabelota.

Sementara itu, di Kecamatan Labuan, satu jembatan rusak di Desa Labuan, dan satu rumah terdampak di Labuan Kungguma (5 jiwa). Di Kecamatan Sindue Tombusabora, dua rumah, satu pasar, dan akses jalan di Desa Batusuya terancam putus akibat banjir.

Merespons kondisi tersebut, Bupati Donggala Vera Elena Laruni menetapkan status Tanggap Darurat selama tujuh hari, mulai 2 April dan diperpanjang hingga 28 April 2025. Sejak awal kejadian, Bupati Vera telah menginstruksikan evakuasi warga, pembersihan wilayah terdampak, dan menurunkan excavator untuk normalisasi sungai. Namun, keterbatasan anggaran membuat penanganan darurat menghadapi kendala.

Pada 8 April 2025, Bupati Donggala mengirim surat permohonan bantuan darurat kepada Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid. Permohonan tersebut segera direspons oleh Gubernur dengan memerintahkan Kepala BPBD Provinsi Sulteng untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak.

Hingga kini penanganan darurat masih terus dilakukan oleh berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Donggala juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat curah hujan masih cukup tinggi di wilayah tersebut. (**)