Blusukan ke Tempat Nelayan, Ahmad Ali Janji Siapkan Industri Perikanan di Banggai Laut
KAUSA.ID, BANGGAI LAUT – Bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali melakukan safari politiknya di wilayah Kabupaten Banggai Laut, Minggu (14/07/2024).
Ia menyempatkan diri blusukan dan menyapa sejumlah masyarakat nelayan di Desa Tinakin Laut, sebelum melakukan pertemuan dengan masyarakat di Desa Lokotoy, Kecamatan Banggai Utara dan masyarakat di Desa Dodung, Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut.
Ahmad Ali berpendapat bahwa profesi nelayan di daerah Banggai Laut bisa menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi, jika pemerintah mendukung dengan menyiapkan fasilitas dan jaminan kesejahteraan bagi nelayan.
“Selama ini nelayan dipandang sebagai profesi yang tidak menjanjikan karena pemerintah tidak hadir untuk melindungi dan menjamin para nelayan,” ungkapnya.
Ia meyakini dengan menghadirkan industri perikanan, khususnya di Banggai Laut, para nelayan akan hidup lebih sejahtera. Dengan begitu, para nelayan tak lagi kesulitan memasarkan hasil tangkapan, dan harga tidak dapat dikendalikan oleh tengkulak.
“Saya harus memberikan perlindungan penuh kepada masyarakat Sulawesi Tengah, kepada para nelayan. Saya mau ke depan hadir industri perikanan di Banggai Laut. Saya ingin ikan dari Banggai laut langsung terbang ke IKN (Ibu Kota Nusantara) dengan didukung infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah,” kata Ahmad Ali.
Ia berkomitmen mendorong agar hasil tangkapan nelayan tak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan melalui ketersediaan fasilitas penunjang.
“Kita ingin melengkapi alat tangkap yang memenuhi standar modern. Tidak boleh lagi ada tengkulak yang mempermainkan nelayan, nanti semua hasil tangkapannya tidak ada lagi yang dibuang, kita akan bangun pabrik-pabrik es di Banggai Laut. Tapi butuh kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi untuk menjalankan semua program itu. Saya merindukan masyarakat di sini jadi nelayan modern, ada industri perikanan dan pengalengan,” tandasnya.
Dengan menjadikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai bapak angkat para nelayan, ia yakin potensi perikanan di Sulawesi Tengah, khususnya di Banggai Laut akan lebih baik dan dapat mensejahterakan para nelayan.
Sebelumnya, masyarakat setempat mengeluhkan lantaran bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha para nelayan tak kunjung datang.
Salah satu Nelayan, Hasna (32 tahun) mengaku sudah berulang kali didata oleh sejumlah pihak untuk mendapatkan bantuan perikanan dari pemerintah, namun hingga kini bantuan tersebut belum juga datang.
“Kita butuh bantuan untuk tingkatkan ekonomi, kita butuh karamba yang bagus (untuk budidaya ikan). Selama ini kita cuma didata saja, tapi tidak ada juga (bantuan yang terealisasi,” ungkap Hasna yang tengah duduk di atas karamba bersama seorang anak laki-laki yang sedang membersihkan beberapa ikan segar. (**)
Tinggalkan Balasan